latest Post

Tips Mengatasi anak yg suka menyendiri

Tidak semua anak bisa bergaul dengan baik, hal tersebut dikarenakan kemampuan atau ketrampilan dalam bergaul bukanlah faktor bawaan anak. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya lebih peka jika anaknya jarang bergaul dan m


ulai suka menyendiri.

Menurut pakar psikologi Universitas Airlangga Surabaya R.Rr. Muryantinah M. Handayani, M.Psi bahwa anak pada usia sekolah mulai punya minat dan ingin bergaul dengan teman-teman sebayanya. Namun ada juga anak yang sukar bergaul atau suka menyendiri.

Hal ini merupakan gambaran dari seorang anak yang kurang mampu bergaul dengan teman sebayanya. Bahkan anak-anak pada kelompok ini cenderung memisahkan diri dari lungkungannya dan menggunakan sebagian besar waktunya untuk dirinya sendiri.

Orangtua sebaiknya harus lebih peka jika putra putrinya sudah tidak lagi mau bergaul dengan teman-teman sebayanya.

Sulit Bergaul

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi seorang anak suka menyendiri. Pertama, factor lingkungan pada saat anak beradaptasi dan kedua adalah factor perilaku anak itu sendiri. Anak yang sukar bergaul memang memiliki masalah kesulitan dalam menyesuaikan diri. Biasanya anak kurang mampu untuk bisa diajak bekerja sama dengan orang lain atau kurang mampu bertenggang rasa saat bermain.

Anak penyendiri berbeda dengan anak pemalu. Jika anak pemalu hanya butuh sedikit waktu untuk mengatasi rasa malunya sebelum memulai bergaul, sedangkan anak penyendiri tidak.

Dalam perkembangannya anak yang suka menyendiri akan sulit untuk menjalin persahabatan dan kurang memiliki pengalaman dalam belajar bermasyarakat. Orangtua sebaiknya peka saat si Kecil terlihat tidak memiliki teman, mengeluh kesepian serta merasa kurang percaya diri.

Sama halnya dengan orang dewasa, anak pada usia sekolah terkadang juga membutuhkan privasi. Mereka perlu melakukan kegiatan tanpa harus diawasi orangtua. Tapi sebagai orangtua, wajar jika anda selalu ingin mengetahui dan mngawasi kegiatan si Kecil. Hal itu bisa membuat anak merasa terkungkung dan tak mempunyai kebebasan.

Adakalanya anak perlu menyendiri. Misalnya saat anak sedan merasa marah kepada anda, ia akan masuk kamar lalu mengunci pintu.

Ditemani Saat Bermain

Anak suka menyendiri adalah akibat pola suh terhadap anak di mana si kecil tak pernah diajarkan bagaimana cara bergaul pada awalnya. Selain itu, orangtua dapat memasukkan anaknya ke dalam suatu kelompok tertentu, bisa ke dalam sanggar tari ataupun kelompuk belajar lainnya sesuai dengan kesukaan anak.

Bila perlu anda menemaninya dan mengenalkan pada teman-temannya yang lain di sanggar. Hal tersebut juga berlaku saat berada di rumah ketika si Kecil akan bermain dengan teman-temannya.

Anak membutuhkan waktu untuk menyendiri ketika mereka merasa tidak nyaman dengan lingkungannya. Jika hal tersebut terjadi sebaiknya anda harus mengerti itu dan memberinya sedikit waktu hingga emosinya mereda.

Jika anda terlalu ingin mengurusi semua kegiatan anak dan tak memberinya ruang privasi, mereka merasa tidak diberi kepercayaan. Namun kebiasaan anak mengunci diri ketika marah bukanlah hal yang baik. Terlebih jika kebiasaan tersebut diteruskan, bisa jadi saat ingin menyendiri mereka akan keluar dari rumah. Kebiasaan di negara barat bahwa sejak kecil sudah memiliki kamar sendiri untuk tidur adalah hal yang baik. Karena akan membuat anak merasa punya ruang teritori sendiri.

Orangtua sebaiknya memberi pengertian dan pemahaman. Jelaskan pada anak, jika ia ingin privasi, lebih baik diungkapkan dan tidak perlu bersembunyi atau bahkan pergi dari rumah.

sumber : http://rainbroccoli.wordpress.com

About a

a
Recommended Posts × +

0 comments:

Posting Komentar